Validitas Modul Pembelajaran Interaktif Kelas 5 SD pada
Materi Mengenal Organ Tubuh Manusia
Pendahuluan
Pengembangan modul pembelajaran interaktif untuk siswa sekolah dasar saat ini menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Modul interaktif dipandang mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik, menumbuhkan motivasi, serta membantu siswa memahami materi dengan lebih mudah melalui kombinasi teks, gambar, audio, animasi, dan aktivitas. Salah satu materi yang memiliki tingkat kompleksitas cukup tinggi bagi siswa kelas 5 SD adalah materi mengenal organ tubuh manusia. Materi ini tidak hanya memerlukan pemahaman konsep, tetapi juga kemampuan siswa dalam mengidentifikasi fungsi serta letak organ dalam tubuh.
Agar modul pembelajaran interaktif yang dikembangkan dapat digunakan secara efektif, diperlukan proses validasi untuk memastikan bahwa isi, penyajian, tampilan, dan kegunaannya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Salah satu metode validasi yang banyak digunakan dalam penelitian pengembangan media pembelajaran adalah expert judgement. Expert judgement merupakan proses penilaian modul oleh para ahli yang kompeten di bidangnya, seperti ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Melalui proses ini, pengembang dapat mengetahui tingkat validitas modul serta memperoleh masukan untuk penyempurnaan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai proses expert judgement pada validitas modul pembelajaran interaktif untuk kelas 5 SD dengan materi mengenal organ tubuh manusia. Pembahasan mencakup konsep validitas, tahapan expert judgement, hasil penilaian ahli, contoh instrumen penilaian, serta kesimpulan mengenai kelayakan modul.
Konsep Validitas dalam Pengembangan Modul Pembelajaran
Validitas dalam konteks pengembangan media pembelajaran merujuk pada tingkat kesesuaian modul dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, serta standar materi yang ditetapkan. Modul dikatakan valid apabila isi materi yang disajikan benar dan akurat, penyajian informasi mudah dipahami, tampilan menarik, serta dapat digunakan sebagai media belajar secara mandiri maupun didampingi guru.
Validitas modul pembelajaran pada umumnya meliputi beberapa aspek, yaitu validitas isi, validitas konstruksi, dan validitas bahasa. Validitas isi berhubungan dengan kesesuaian materi dengan kurikulum dan kompetensi dasar. Validitas konstruksi berkaitan dengan penyusunan materi, kelogisan alur, serta kesesuaian kegiatan dalam modul. Sementara itu, validitas bahasa menilai penggunaan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami siswa, serta bebas dari kesalahan penulisan.
Dalam penelitian pengembangan media pembelajaran, expert judgement menjadi tahapan penting untuk menilai ketiga aspek tersebut. Penilaian ahli memberikan jaminan bahwa modul telah memenuhi kriteria kelayakan sebelum diuji coba kepada siswa.
Proses Pelaksanaan Expert Judgement
Proses expert judgement dimulai dengan pemilihan ahli yang akan menilai modul. Pada penelitian ini, misalnya, dipilih tiga ahli terdiri atas satu ahli materi IPA, satu ahli media pembelajaran, dan satu ahli bahasa Indonesia. Ketiga ahli ini memiliki latar belakang akademik dan pengalaman yang relevan dengan materi dan pengembangan media pembelajaran.
Setelah ahli ditetapkan, peneliti menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar validasi yang berisi indikator penilaian setiap aspek. Instrumen ini biasanya menggunakan skala Likert dengan rentang nilai 1 hingga 4, di mana nilai 1 menunjukkan kategori tidak valid dan nilai 4 menunjukkan sangat valid. Ahli kemudian diminta membaca, mengamati, dan menilai modul secara menyeluruh.
Dalam proses penilaian, ahli juga diminta memberikan komentar dan saran perbaikan untuk memperbaiki kelemahan modul. Masukan ahli menjadi bagian penting dalam penyempurnaan modul sehingga produk akhir memiliki kualitas yang lebih baik.
Contoh Instrumen Expert Judgement
Berikut contoh sederhana instrumen expert judgement yang digunakan dalam validasi modul pembelajaran interaktif materi mengenal organ tubuh manusia.
Aspek Isi:
- Kesesuaian materi dengan Kompetensi Dasar kelas 5.
- Ketepatan konsep organ tubuh manusia yang disajikan.
- Kelengkapan informasi mengenai fungsi organ tubuh.
- Relevansi contoh dan aktivitas dengan tujuan pembelajaran.
Aspek Penyajian dan Media:
- Kejelasan alur penyajian materi.
- Kualitas tampilan visual dan audio.
- Interaktivitas modul.
- Kemudahan penggunaan modul oleh siswa.
Aspek Bahasa:
- Keterbacaan teks.
- Kesesuaian bahasa dengan karakteristik siswa kelas 5.
- Kejelasan instruksi.
- Kebenaran kaidah bahasa.
Instrumen ini kemudian diberikan kepada ahli untuk dinilai.
Contoh Hasil Expert Judgement
Berikut contoh tabel perhitungan validitas menggunakan metode rata-rata dan Aiken's V yang sering digunakan dalam penelitian pengembangan media pembelajaran.
Tabel Perhitungan Validitas Rata-Rata
Contoh perhitungan rata-rata untuk beberapa indikator dengan 3 ahli. Untuk tiap indikator, hitung rata-rata sederhana dari skor ahli.
| No | Aspek | Indikator | Skor Ahli 1 | Skor Ahli 2 | Skor Ahli 3 | Rata‑Rata |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Isi | Kesesuaian materi dengan KD | 4 | 4 | 3 | 3,67 |
| 2 | Isi | Ketepatan konsep | 4 | 3 | 4 | 3,67 |
| 3 | Isi | Kelengkapan informasi | 3 | 4 | 4 | 3,67 |
| 4 | Penyajian | Kejelasan alur | 3 | 4 | 3 | 3,33 |
| 5 | Bahasa | Keterbacaan | 3 | 3 | 4 | 3,33 |
Perhitungan contoh (indikator 1 — Kesesuaian materi dengan KD):
Rata‑rata = (Skor Ahli1 + Skor Ahli2 + Skor Ahli3) / 3 = (4 + 4 + 3) / 3 = 11 / 3 = 3,67
Total rata‑rata seluruh indikator pada tabel di atas = (3,67 + 3,67 + 3,67 + 3,33 + 3,33) / 5 = 17,67 / 5 = 3,53
Keterangan kategori (contoh):
1,00–1,75 = Tidak valid
1,76–2,50 = Kurang valid
2,51–3,25 = Valid
3,26–4,00 = Sangat valid
Jadi, total rata‑rata = 3,53 termasuk kategori Sangat valid.
Tabel Perhitungan Validitas Aiken's V
Berikut contoh perhitungan Aiken's V untuk 5 indikator yang sama dengan 3 ahli. Asumsi skala penilaian 1–4 (jadi lo = 1, c = 4).
Rumus Aiken's V:
V = Σ(s_i − lo) / [n(c − 1)]
Keterangan:
s_i = skor setiap ahli pada indikator
lo = skor terendah skala (mis. 1)
n = jumlah ahli (mis. 3)
c = banyaknya kategori skor (mis. 4)
Tabel skor dan perhitungan:
| No | Indikator | Skor Ahli 1 | Skor Ahli 2 | Skor Ahli 3 | Σ(s_i − lo) | n(c−1) | V |
| 1 | Kesesuaian materi dengan KD | 4 | 4 | 3 | (4−1)+(4−1)+(3−1)=8 | 3×(4−1)=9 | 8/9 = 0,889 |
| 2 | Ketepatan konsep | 4 | 3 | 4 | (4−1)+(3−1)+(4−1)=8 | 9 | 8/9 = 0,889 |
| 3 | Kelengkapan informasi | 3 | 4 | 4 | (3−1)+(4−1)+(4−1)=8 | 9 | 8/9 = 0,889 |
| 4 | Kejelasan alur | 4 | 4 | 3 | (4−1)+(4−1)+(3−1)=8 | 9 | 8/9 = 0,889 |
| 5 | Keterbacaan bahasa | 3 | 3 | 4 | (3−1)+(3−1)+(4−1)=7 | 9 | 7/9 = 0,778 |
Perhitungan rata‑rata Aiken's V untuk kelima indikator:
V̄ = (0,889 + 0,889 + 0,889 + 0,889 + 0,778) / 5 = 4,334 / 5 = 0,867
Interpretasi (umum):
V < 0,50 = Tidak sesuai/kurang valid
0,50 ≤ V < 0,70 = Cukup valid
0,70 ≤ V < 0,90 = Valid
V ≥ 0,90 = Sangat valid
Dengan V rata‑rata = 0,867, produk dinilai valid menurut Aiken's V.
Catatan metodologis singkat:
- Semakin banyak ahli, hasil Aiken's V menjadi lebih stabil.
- Pilih ahli yang kompeten (mis. ahli materi IPA, ahli media, ahli bahasa) dan jelaskan kriteria pemilihannya pada laporan penelitian.
- Simpan komentar kualitatif ahli (saran perbaikan) sebagai bahan revisi modul.
| Indikator | Skor Ahli 1 | Skor Ahli 2 | Skor Ahli 3 | V |
| Ketepatan konsep | 4 | 3 | 4 | 0,83 |
| Kelengkapan informasi | 3 | 4 | 4 | 0,78 |
| Kejelasan tampilan | 4 | 4 | 3 | 0,83 |
| Keterbacaan bahasa | 3 | 3 | 4 | 0,72 |
Rumus Aiken's V:
V = Σ(s - lo) / [n(c - 1)]
Keterangan:
s = skor yang diberikan ahli
lo = skor terendah
n = jumlah ahli
c = jumlah kategori penilaian
Berdasarkan perhitungan, nilai Aiken's V rata-rata adalah 0,79, termasuk kategori tinggi dan valid.
Hasil penilaian expert judgement menunjukkan bahwa modul pembelajaran interaktif memperoleh nilai rata-rata validitas sebesar 3,45 dari skala 4. Nilai ini masuk dalam kategori sangat valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Nilai per aspek adalah sebagai berikut: aspek isi memperoleh nilai 3,60, aspek penyajian dan media memperoleh nilai 3,50, dan aspek bahasa memperoleh nilai 3,30.
Komentar ahli materi menyatakan bahwa modul sudah sesuai dengan kurikulum dan kompetensi dasar, tetapi perlu penambahan penjelasan mengenai sistem kerja organ pernapasan agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih lengkap. Ahli media memberikan masukan terkait ukuran teks pada beberapa bagian yang terlalu kecil sehingga perlu diperbesar. Selain itu, animasi interaktif perlu ditambahkan untuk memperjelas posisi organ dalam tubuh.
Ahli bahasa menilai bahwa penggunaan bahasa sudah cukup komunikatif, namun beberapa istilah ilmiah perlu diberikan glosarium untuk memudahkan siswa memahami istilah tersebut. Dengan adanya masukan dari ketiga ahli tersebut, pengembang kemudian melakukan revisi modul.
Revisi Modul Berdasarkan Expert Judgement
Revisi modul dilakukan dengan memperhatikan seluruh masukan ahli. Pada bagian materi pernapasan, penjelasan mengenai mekanisme masuk dan keluarnya udara ditambah dengan ilustrasi animasi. Ukuran teks diperbesar pada bagian yang dinilai kurang jelas, dan beberapa animasi tambahan dimasukkan untuk membantu siswa memahami letak dan fungsi organ.
Glosarium ditambahkan pada bagian akhir modul sehingga siswa dapat melihat arti istilah sulit seperti trakea, bronkus, dan alveolus. Instruksi kegiatan belajar juga diperjelas agar siswa lebih mudah mengikuti langkah-langkah
Penutup
Berdasarkan proses validasi yang telah dilakukan melalui metode expert judgement oleh para ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa, modul pembelajaran interaktif “Mengenal Organ Tubuh Manusia” untuk siswa kelas 5 SD menunjukkan tingkat kelayakan yang sangat baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penilaian melalui instrumen validasi menunjukkan bahwa sebagian besar indikator memperoleh nilai tinggi, baik melalui pendekatan rata-rata maupun perhitungan Aiken’s V, dengan kategori Valid hingga Sangat Valid. Hal ini mengindikasikan bahwa materi yang disajikan telah sesuai dengan Kompetensi Dasar, memiliki ketepatan konsep, penyajian yang sistematis, serta bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
Selain itu, aspek media dalam modul interaktif juga dinilai efektif dalam mendukung proses pembelajaran. Tampilan visual, navigasi, dan interaktivitas yang diberikan mampu meningkatkan keterlibatan siswa, sehingga sangat berpotensi memperkuat minat belajar dan pemahaman konsep. Unsur interaktif seperti kuis, animasi sederhana, dan latihan mandiri memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan.
Meskipun demikian, beberapa masukan dari para ahli tetap menjadi perhatian penting dalam pengembangan modul ini ke tahap berikutnya, seperti peningkatan variasi aktivitas belajar, penyederhanaan beberapa istilah ilmiah, dan penambahan ilustrasi yang lebih representatif. Masukan tersebut akan menjadi dasar perbaikan agar modul dapat semakin optimal dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Dengan mempertimbangkan hasil validasi dan rekomendasi para ahli, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran interaktif ini layak digunakan dalam pembelajaran tematik kelas 5 SD khususnya materi mengenal organ tubuh manusia, baik sebagai bahan ajar utama maupun sebagai pendukung kegiatan belajar mandiri siswa. Diharapkan modul ini dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkuat pemahaman konsep anatomi dasar, serta menumbuhkan minat belajar siswa terhadap ilmu pengetahuan.

Komentar
Posting Komentar