1. Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan tertentu pada subjek, kemudian mengukur dampaknya terhadap variabel terikat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan sebab-akibat secara lebih objektif.
2. Perbedaan dengan Quasi Eksperimen
- Eksperimen murni: ada kontrol ketat, pembagian kelompok dilakukan secara acak (random), sehingga hasilnya lebih valid.
- Quasi eksperimen: tetap ada perlakuan, tetapi tidak sepenuhnya acak (misalnya keterbatasan setting sekolah atau jumlah siswa). Validitas internal sedikit lebih rendah dibanding eksperimen murni.
3. Penerapan dalam Tugas Akhir
JUDUL:
PENGARUH PROGRAM MAKAN BERGIZI (MBG) TERHADAP STATUS GIZI SISIWA SDN DI GK YOGYAKARTA: SUATU PENELITIAN EKSPERIMEN
a. Latar Belakang
Status gizi anak sekolah dasar memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif. Di wilayah Gunung Kidul, beberapa data menunjukkan adanya anak dengan gizi kurang. Program Makan Bergizi (MBG) diharapkan mampu memperbaiki kondisi tersebut.
b. Rumusan Masalah
- Bagaimana status gizi anak sebelum penerapan program MBG?
- Bagaimana status gizi anak setelah penerapan program MBG?
- Apakah terdapat perbedaan signifikan status gizi anak sebelum dan sesudah program MBG?
c. Kerangka Berpikir
- Teori dasar: gizi seimbang → memengaruhi pertumbuhan anak
- Program MBG: intervensi dengan pemberian makanan bergizi harian.
- Hipotesis: anak yang mengikuti program MBG akan menunjukkan perbaikan status gizi dibanding sebelum perlakuan.
d. Hipotesis
- H0 (nol): Tidak ada perbedaan status gizi anak sebelum dan sesudah program MBG.
- H1 (alternatif): Ada perbedaan signifikan status gizi anak sebelum dan sesudah program MBG.
e. Metode Penelitian
- Jenis: eksperimen murni (pretest-posttest control group design).
- Subjek: siswa SDN Gunung Kidul kelas tertentu.
- Instrumen: pengukuran status gizi (IMT/U, BB/U, TB/U).
- Analisis data: uji t berpasangan / ANOVA sesuai kebutuhan.
f. Hasil dan Pembahasan (contoh simulasi)
- Sebelum MBG: sebagian siswa berada pada kategori gizi kurang.
- Sesudah MBG: peningkatan signifikan pada rata-rata IMT/U.
- Pembahasan: Program MBG berkontribusi positif terhadap perbaikan status gizi anak, sejalan dengan teori gizi seimbang dan penelitian terdahulu.
g. Kesimpulan
Program Makan Bergizi (MBG) terbukti efektif meningkatkan status gizi anak di SDN Gunung Kidul. Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi sekolah dan pemerintah daerah untuk memperluas implementasi program serupa.
Komentar
Posting Komentar