Secara umum, terdapat dua pendekatan utama untuk analisis SEM: Covariance-Based SEM (CB-SEM) dan Partial Least Squares SEM (PLS-SEM). CB-SEM, yang sering disebut sebagai "SEM" saja, bertujuan untuk mereproduksi matriks kovarians teoretis yang dihipotesiskan berdasarkan model penelitian. Sebaliknya, PLS-SEM, yang berbasis varian, bertujuan untuk memaksimalkan varians yang dijelaskan dari konstruk laten dependen dalam model. Perbedaan fundamental ini membentuk dasar untuk perdebatan mengenai kapan dan mengapa satu metode harus dipilih daripada yang lain.
CB-SEM (Covariance-Based SEM): Metode ini ideal untuk penelitian konfirmatori. Tujuannya adalah untuk menguji, mengkonfirmasi, atau membandingkan teori yang sudah mapan. Peneliti yang menggunakan CB-SEM biasanya memiliki model teoretis yang kuat dan hipotesis spesifik yang ingin mereka validasi terhadap data. Fokus utamanya adalah pada seberapa baik model yang diusulkan sesuai (fit) dengan data yang ada, diukur melalui indeks kecocokan model (Chi-square, RMSEA, CFI, dll).(Harsono & Imran, 2025).
PLS-SEM (Partial Least Squares SEM): Metode ini lebih cocok untuk penelitian eksplorasi dan pengembangan teori. Tujuannya adalah untuk memprediksi hubungan dan mengidentifikasi pendorong utama (driver constructs) yang memiliki varians terbesar pada variabel dependen.10 PLS-SEM menjadi pilihan yang kuat ketika teori yang mendasari penelitian belum sepenuhnya matang atau ketika modelnya sangat kompleks.(Haryono, 2016).
Berdasarkan Asumsi dan Persyaratan Data
CB-SEM: Memiliki asumsi statistik yang ketat, terutama normalitas
multivariat.9 CB-SEM juga membutuhkan ukuran sampel yang relatif besar untuk
menghasilkan estimasi parameter yang stabil dan akurat.(Haryono
& Wardoyo, 2016).
PLS-SEM: Dikenal dengan asumsi "soft modeling"
yang jauh lebih sedikit. Metode ini sangat robust terhadap data yang
tidak normal, yang sering ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku.
Selain itu, PLS-SEM efektif untuk penelitian dengan ukuran sampel yang kecil,
bahkan ketika model memiliki banyak konstruk dan indikator.(Haryono, 2016).
Berdasarkan Kompleksitas Model
CB-SEM: Dapat menangani model yang kompleks, tetapi
seringkali memerlukan ukuran sampel yang sangat besar untuk mencapai
konvergensi dan estimasi yang akurat.(Harsono
& Imran, 2025)
PLS-SEM: Unggul dalam menangani model yang sangat kompleks
dan model hierarkis tingkat tinggi (higher-order models). Keunggulan ini
berasal dari algoritma iteratifnya yang fleksibel. Algoritma PLS-SEM
mengestimasi model pengukuran dan model struktural secara terpisah, yang
memungkinkan penanganan model yang rumit dan tidak memaksakan asumsi distribusi
yang ketat. PLS-SEM juga menjadi
metode pilihan ketika model penelitian mencakup konstruk formatif (Sarstedt et al., 2019)..
Secara ringkas, pilihan antara CB-SEM dan PLS-SEM bukan tentang mana yang lebih baik secara mutlak, melainkan tentang kesesuaian dengan tujuan penelitian. Peneliti harus mempertimbangkan apakah mereka ingin mengkonfirmasi teori yang sudah ada atau mengeksplorasi hubungan prediktif untuk membangun teori baru, serta apakah karakteristik data mereka (misalnya, ukuran sampel dan distribusi) memenuhi asumsi yang diperlukan.
Tabel 1. Perbandingan CB-SEM (Covariance-Based) dan PLS-SEM (Partial Least Squares)
|
CB-SEM (Covariance-Based)
|
Aspek Perbandingan
|
PLS-SEM (Partial Least Squares)
|
|
Konfirmasi dan pengujian teori yang sudah mapan
|
Tujuan Utama
|
Prediksi dan pengembangan teori baru yang bersifat eksplorasi
|
|
Membutuhkan asumsi normalitas multivariat yang ketat
|
Asumsi Distribusi
|
Memiliki asumsi yang lebih sedikit ("soft modeling"), robust
terhadap data non-normal
|
|
Membutuhkan ukuran sampel yang lebih besar untuk hasil yang stabil
|
Persyaratan Sampel
|
Efektif bahkan dengan ukuran sampel yang relatif kecil
|
|
Ideal untuk model sederhana hingga sedang
|
Penanganan Model
|
Unggul dalam menangani model yang kompleks, model hierarkis, dan
konstruk formatif
|
|
Menguji kecocokan model (Model Fit) dengan matriks kovarians data
|
Fokus Utama
|
Memaksimalkan varians yang dijelaskan (R-Square) dari variabel
dependen
|
Selanjut, yang perlu diketahui adalah AMOS (Analysis of Moment Structures) adalah software analisis statistik berbasis SEM yang mengandalkan pendekatan Covariance Based SEM (CB-SEM). Sementara, SmartPLS adalah software berbasis Partial Least Square SEM (PLS-SEM) yang lebih fleksibel dan praktis dibanding AMOS.
Kesalahan Fatal Mahasiswa
Banyak mahasiswa melakukan kesalahan fatal dengan memilih software hanya karena ikut-ikutan teman atau sekadar “disuruh dosen tanpa memahami alasannya”. Akibatnya:
- Data yang dipakai tidak cocok dengan metode analisis.
- Output sulit dipahami dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
- Sidang skripsi atau tesis jadi bermasalah karena salah interpretasi.
Ingat, memilih AMOS atau SmartPLS bukan soal mana yang lebih “keren”, tapi mana yang sesuai dengan penelitianmu.
Baik AMOS maupun SmartPLS sama-sama bermanfaat untuk analisis SEM, hanya saja fungsinya berbeda. Jika penelitian Anda membutuhkan validitas teori yang kuat, gunakan AMOS. Namun, jika data terbatas dan penelitian lebih bersifat eksploratif, gunakan SmartPLS.
Referensi
Harsono, S., & Imran, B. (2025). Pendekatan Structural
Equation Modeling Untuk Penelitian Kuantitatif: Teori, Metodologi Dan Aplikasi
(N. S. Wahyuni, Ed.; 1st ed.). Widina Media Utama. www.freepik.com
Haryono, S. (2016). Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen
dengan AMOS LISREL PLS (1st ed.). PT. Intermedia Personalia Utama.
Haryono, S., & Wardoyo, P. (2016). STRUCTURAL EQUATION
MODELING: Untuk Penelitian Manajemen Menggunakan AMOS 18.00 (1st ed.). PT.
Intermedia Personalia Utama. www.ptipu.blogspot.com
Sarstedt, M., Hair, J. F., Cheah, J. H., Becker, J. M., &
Ringle, C. M. (2019). How To Specify, Estimate, And Validate Higher-Order
Constructs In PLS-SEM. Australasian Marketing Journal, 27(3).
https://doi.org/10.1016/j.ausmj.2019.05.003
Jika Anda merasa proses penyusunan tugas akhir berjalan lambat atau penuh kebingungan, mencari pendamping akademik adalah langkah bijak. Bukan untuk menggantikan peran Anda, melainkan mempercepat pemahaman dan meningkatkan kualitas penelitian.
Jangan ragu mengambil dukungan yang tepat. Tanggung jawab akademik tetap di tangan Anda, dan pendamping akademik siap mendorong Anda menuju kelulusan dengan cara yang benar.
SIAP MEMULAI AKHIR PERJALANAN AKADEMIK BERSAMA KAMI?
Baca artikel terbaru kami untuk memperluas wawasan dan menemukan solusi praktis dalam penyusunan skripsi:
Download program statistik gratis – siap pakai untuk analisis skripsimu!
Komentar
Posting Komentar